Sabtu, 21 Desember 2013

Wanita Mulia itu adalah IBU :*

Taukah kamu, apa alasan terbesar akan kehadiran kita di dunia ini?? Sosok manakah yang mampu menguatkan kita untuk terus melanjutkan setiap detik nafas yang kita hembuskan di muka bumi ini?? Sosok manakah yang selalu mampu membuat kita untuk bertahan menjalani kehidupan yang keras ini??
Jawaban dari semua pertanyaan diatas adalah Dia. Yaa, Dia..  Seorang wanita paling cantik di bumi ini, seorang wanita yang memiliki sentuhan tangan terhangat, seorang wanita yang penuh dengan kelembutan, seorang wanita yang memiliki sejuta cinta untukku, wanita yang paling ku kagumi, wanita yang paling ku cintai, wanita itu adalah IBU.

Alasan terbesar akan adanya kehadiran kita di dunia ini adalah IBU. Tuhan telah menitipkan kita kepada seorang wanita yang dipercayainya untuk menjaga dan membimbing sesosok ruh yang hidup dalam raga bayi mungil nan suci. Sesosok ruh itu adalah kita, bayi mungil yang terlahir dari rahim seorang wanita yang rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan sang bayi mungil, tanpa peduli akan nyawanya sendiri bahkan wanita itu berani mati jika memang hanya sang bayi yang dapat selamat. Dan ketahuilah, sosok wanita mulia itu adalah IBU kita. Sosok wanita yang rela membiarkan kita berada di rahimnya selama sembilan bulan, wanita itu tak pernah mengeluh akan beban berat janin yang berada di dalam perutnya, ia tetap setia membawa janin itu kemanapun ia pergi tak pernah peduli akan rasa sakit yang dideritanya.

Taukah kamu, IBU rela melakukan apapun asalkan dapat membahagiakanmu. Dia  rela mengorbankan apapun hanya agar mereka bisa melihatmu tersenyum. Dan taukah kamu, betapa terluka hatinya jika melihatmu menangis, betapa hancurnya hatinya jika melihat kita tersakiti. Dia tak pernah ingin melihat kita menderita, karena setiap tetes air mata kita adalah sejuta tetesan air matanya entah itu air mata kebahagiaan ataupun air mata kesedihan. Ketahuilah senyuman kita adalah kebahagiaan untuknya, dan kesedihan kita adalah duka baginya.

IBU adalah sosok yang mampu menguatkan kita untuk terus melanjutkan setiap detik nafas yang kita hembuskan di muka bumi ini. Apakah kamu ingat, ketika kamu sakit siapakah orang pertama yang bersedih? Ya, Dialah orang yang akan sangat bersedih. Ibulah, orang pertama yang menagis saat tau kita sakit. Berbagai upaya akan mereka lakukan demi kesembuhan kita. Dan ketika kita terpuruk, dialah orang pertama yang ikut berduka atas apa yang menimpa kita. Wanita mulia itulah sosok yang membangkitkan kita kembali, mereka bisa menenangkan kita hingga akhirnya kita dapat bertahan untuk tetap hidup dan melanjutkan lembar demi lembar kisah yang telah tuhan takdirkan. Dialah sosok yang menguatkan kita untuk menjalani kehidupan yang berat ini.

Ingatkah pada saat kita masih bayi, menangis adalah hal yang bisa kita lakukan. Apapun yang kita inginkan ketika itu, untuk menyampaikan kepada IBU kita hanya bisa sampaikan dengan tangisan. Karena pada saat itu kita memang belum bisa bicara. Pernahkah IBU marah ketika kita terus menangis?? Tidak pernah !! justru mereka tetap memperhatikan kita, bersabar untuk mencari tau apa yang kita inginkan hingga akhirnya dia bisa tau apa hal yang membuat kita menangis. Ingatkah saat kita balita, IBU dengan sabar mengajarkan huruf demi huruf satu persatu hingga akhirnya dapat terbentuk kata. Pada saat kita belajar untuk bicara,  dia mengajarkan kita untuk dapat mengucap “ayah” dan “ibu”, hingga akhirnya kita dapat mengucapkan kedua kata itu, ketika mulut mungil kita mengucap “ayah” dan “ibu”, taukah kamu betapa bahagianya dia ketika mendengar kata itu. Bayangkan apabila dulu IBU tak mengajarkan kita untuk bicara, apakah saat ini kita masih bisa melanjutkan hidup dengan normal??. Itu adalah hal kecil yang dia ajarkan kepada kita, namun hal itu akan terus berguna untuk hidup kita selamanya. Betapa hebatnya dan betapa mulianya ibu kita, dia ajarkan semua hal yang baik kepada kita, dia ajarkan agama dan segala kebenaran pada kita, agar kita menjadi pribadi yang berakhlak mulia,berbudi pekerti, dan berperilaku layaknya apa yang tuhan perintahkan. Hingga akhirnya saat kita beranjak dewasa kita bisa menjadi seorang yang sukses.


Melihat anaknya sukses, adalah impian seorang IBU. Taukah kamu doa seorang IBU selalu mengiringi jalan hidup kita, dia selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Doa itu terus terpanjatkan sepanjang hidupnya, bahkan sampai nanti akhir hayatnya. 

Sayangi dan cintailah IBUmu, seperti dia yang tak pernah berhenti mencintaimu dan selalu peduli padamu. Doakanlah selalu IBUmu, seperti dia yang selalu memanjatkan doa dan tak pernah berhenti memohon yang terbaik untukmu. Berbaktilah kepada IBUmu dan ibumu, jadilah anak yang patuh dan taat pada setiap perintah dan larangannya.. Bahagiakanlah dia, dan jangan pernah sekalipun menyakiti perasaannya, karena IBU adalah satu-satunya orang yang rela melakukan apapun demi kebahagiaanmu.

*Teruntuk IBUNDA*
Ibu ananda mencintaimu.. maafkan ananda jika selama ini ananda selalu menyusahkanmu, bahkan terkadang ananda meyakiti perasaanmu dengan segala tutur kata yang kasar.. maaf jika ananda terkadang tak dapat mengerti maumu, ananda tak mendengar perkataanmu, ananda tak menghiraukan nasihatmu, ananda tak melaksanakan perintahmu.. maaf, ananda belum bisa membahagiakanmu.. ananda belum bisa membanggakanmu.. maaf.. 

*Terimaksih IBU*        
Terimakasih atas segala yang engkau berikan untuk ananda selama ini.. terimakasih untuk semuanya.. nyawa ananda pun tak akan sepadan untuk membalas jasa-jasamu.. terimakasih IBU.. ananda selalu menyayangimu :’)

SELAMAT HARI IBU
Sayangi dan Hargai semua wanita di dunia ini :)
Kunjungi http://www.perempuan.com/ untuk mengetahui semua tentang wanita :)


Rabu, 16 Oktober 2013

K A K I

Hendry Wicaksono, seorang pria paruhbaya yang kini hampir menginjak usia 45 tahun. Ia tengah tersenyum menatap Resti Anggita, buah hatinya yang sedang sibuk melepas sepatu di depan pintu rumah. Sepeninggal ibunya lima tahun silam, Hendry hanya tinggal berdua dengan Resti, satu-satunya putri yang amat disayanginya.
“Gimana tadi di Sekolah?? Ada pelajaran yang susah nggak ?” Tanya Hendry seraya mengusap lembut kepala anaknya.
Resti menoleh dan tersenyum menatap wajah sendu ayahnya “Tadi ibu guru bilang kalo minggu depan Resti sudah mulai Ulangan Semester yah.”
“Kalo begitu Resti harus belajar lebih giat mulai sekarang, supaya nanti kamu bisa dapat peringkat pertama.”
Resti mendekat, Di pegangnya kursi roda yang sedang diduduki ayahnya “Iya ayah, Mulai sekarang Resti mau belajar lebih sungguh-sungguh, Resti pengen buat ayah bangga”
Hendry tersenyum lebar, dipeluknya putri semata wayangnya itu “Ayah bahagia sekali bisa memiliki putri seperti Resti.”
“Ayah sudah makan?” Tanya Resti sembari berjalan ke dapur, ia berjalan dengan penuh air mata berlinang di pipi mungilnya.
“Ayah belum makan, Dari tadi ayah menunggu Resti pulang.” Jawab sang ayah dari ruang tamu.
“Yasudah, Resti buatkan tempe goreng yaa.” Jawab Resti sembari mengusap air matanya yang terus mengalir tanpa henti.
Sesaat kemudian, Resti keluar dari dapur lalu berjalan ke ruang tamu sambil membawa sepiring tempe goreng dan sebakul nasi hangat. Sepanjang sore kedua ayah dan anak itu duduk di ruang tamu dan menyantap lahap makanan yang telah dibuat Resti.
***

Resti merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur kumuhnya, disekeliling kamarnya nampak cat dinding yang sudah mulai berwarna kusam dan mengelupas termakan usia. Resti menatap atap kamarnya, dirasakanya hangat cahaya lampu remang-remang yang terpasang di langit-langit kamarnya. Sejenak ia mulai memejamkan mata, serangkaian peristiwa yang telah terjadi di sekolah tadi siang kembali membayanginya. Ia masih teringat akan kata-kata cemoohan teman-temannya yang tak pernah berhenti menghinanya.
 “Ayah macam apa yang kerjanya tiap hari Cuma duduk di kursi roda!!” Ejek Wina, teman sebangku Resti, yang kemudian selang beberapa saat terdengar suara ricuh tawa teman-teman sekelasnya. Mereka semua menertawakan Resti.
“Diam!!!!” Teriak Resti, ia berdiri dan menatap semua teman-teman yang mengejeknya. Perlahan pandangannya mulai kabur, air matanya mulai berlinang.
“Woy diem woy!! Si anak yang ayahnya lumpuh lagi ngomong nih hahahhaaha” Sahut Deni salah satu teman sekelas Resti, ia berdiri sambil mengangkat satu kakinya, dan menirukan cara berjalan ayahnya Resti.  Sesaat kemudian, terdengar tawa ricuh seluruh anak.
Resti hanya bisa terdiam, ia pun segera berlari ke luar kelas. Air matanya sudah tak tertahan lagi, namun saat ia hendak berjalan menuju pintu, tak sengaja ia bertabrakan dengan gurunya.
“Resti , kamu mau kemana?” Tanya guru itu dengan wajah penuh kebingungan menatap Resti yang sedang menangis.
“Sa..saya mau ke toilet bu.” Jawab Resti sambil sesenggukkan
“Kamu kenapa menangis?? Nanti setelah dari toilet, temui Ibu di kantor ya. Ada hal penting yang harus Ibu sampaikan.”
“Iya bu, Saya permisi.”
Resti berjalan menuju toilet, langkahnya gontai. Hatinya sangat terluka, terlebih lagi saat perlahan bayangan wajah ayahnya muncul dipikirannya. Ia tak pernah mengira jika kehidupannya akan berubah drastis seperti ini. Tak pernah terpikirkan oleh Resti jika ia akan kehilangan sosok Ibu yang amat dicintainya. Lima tahun silam, saat malapetaka itu terjadi, Ibunya pergi meninggalkan Resti dan Ayahnya.
“Assalamualaikum.”
“Wa’alaikumsalam, sini masuk Res.” Jawab Guru Resti
Resti berjalan menuju kursi, lalu ia duduk berhadapaan dengan gurunya. “Ada apa bu? Kenapa Ibu memanggil saya?” Tanya Resti dengan wajah polos.
“Begini Res, sebentar lagi kan Ujian Semester. Semua siswa diwajibkan untuk melunasi SPP. Kamu tau kan kalau SPP mu sudah nunggak dua bulan” Jawab Ibu guru dengan nada penuh hati-hati, ia tak tega mengatakan hal ini kepada Resti.
“Iya, saya tau bu. InsyaAllah saya akan segera melunasinya, mohon beri waktu tambahan agar saya bisa mencari uang untuk melunasinya.”
“Baiklah Ibu mengerti, Seminggu lagi harus sudah lunas ya. Sekarang kamu boleh kembali ke kelas.”
“Baik bu, Saya permisi dulu.”
***

““ALLAAHU AKBAR,ALLAAHU AKBAR.. ALLAAHU AKBAR,ALLAAHU AKBAR..ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH.. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH..ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH..ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH”. Suara adzan Maghrib membuyarkan lamunan Resti. Tak terasa sudah hampir setengah jam ia melamun sambil menatap langit-langit atap kamarnya.
“Resti, ayo shalat maghrib dulu!” Panggil ayahnya dari luar kamar
“Iya ayah, sebentar” Resti segera bangun, lalu mengambil air wudhu.
Tak lama kemudian kedua anak dan ayah itu melaksanakan shalat maghrib berjama’ah.

***
Keesokan harinya, saat Resti pulang dari sekolah, di depan pintu rumahnya ia melihat sepasang sepatu kulit mengkilap berwarna coklat. Resti merasa sangat familiar dengan sepatu kulit itu. Setelah melepas sepatunya, Resti pun berjalan menuju ruang tamu, ia ingin memastikan siapa tamu yang sedang berada dirumahnya. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti ketika tanpa sengaja ia mendengar perbincangan ayahnya dengan sosok pria yang wajahnya sangat ia kenali.
“Kalau begitu, surat ini aku bawa dulu. Nanti kalau kau sudah punya uang, silahkan tebus kembali surat tanah ini.” Kata Tomi, Sosok Pria Paruhbaya yang sudah lama menjadi teman Hendry sejak mereka SMP.
“Iya, aku mengerti. Terimakasih banyak ya. Maaf sudah merepotkanmu Tom.”
“Tak masalah Hen, Toh kita sudah lama berteman. Apa salahnya jika aku membantumu. Yasudah kalau begitu aku pergi dulu” Jawab Tomi yang kemudian berdiri dan hendak berjabat tangan dengan kawan lamanya itu.
Mendengar perbincangan itu, Resti sangat syok. Ia kembali memakai sepatunya dan berlari meninggalkan rumah gubuknya itu. Resti berlari sangat kencang, air matanya lagi-lagi tertumpah tak terkendali membasahi pipinya. Langkah kakinya terus berjalan menelusuri trotoan jalan raya. Ia benar-benar tak sanggup membendung luka hati yang saat ini tengah dideritanya. Dalam hati ia berkata, “Ya Allah.. Kenapa harus ayah yang kau buat menderita.. Kenapa harus dia?? Resti tak pernah menyangka jika ayah akan kehilangan kakinya. Dulu ayah sangat gagah, dan Ibu sangat mencintai Ayah. Tapi kenapa, hanya karena Ayah lumpuh Ibu pergi meninggalkan ayah.. Jika saja peristiwa itu tak pernah terjadi!! Mungkin saat ini Resti punya keluarga yang utuh. Lalu sekarang Resti harus bagaimana ya Allah??”
Di pinggir jalan raya, Resti duduk tersungkur. Ia kembali mengingat peristiwa lima tahun yang lalu. Sebuah peristiwa malapetaka yang kini membuat Ayah yang amat dicintainya kehilangan kakinya, Peristiwa yang membuatnya ditinggalkan satu-satunya sosok Ibu yang sangat ia Sayangi. Lima tahun yang lalu tepat saat Resti  merayakan ulang tahun perkawinan Ayah dan Ibunya, mendadak atasan ayahnya menelpon dan memberitahukan bahwa ayahnya harus segera datang ke lokasi kebakaran. Ditengah-tengah hari bahagia itu, ayahnya pamit untuk pergi bekerja. Sudah hampir sepuluh tahun Ayah Resti bekerja sebagai Petugas Pemadam Kebakaran. Namun sesaat setelah kepergian ayahnya, Ibu Resti menerima telepon dari rumah sakit. Pihak Rumah Sakit mengabarkan bahwa, Ayah Resti berada di ruang ICU dan keadaannya kritis. Ternyata kecelakaan itu terjadi, ketika ayahnya sedang menyelamatkan anak kecil yang terjebak kebakaran di sebuah hotel, tiba-tiba sebuah kayu terjatuh dari atap kamar hotel dan kayu itu menimpa kaki ayahnya. Sang ayah memang dapat terselamatkan, namun sayang karna tertimpa kayu maka salah satu kakinya harus diamputansi. Akhirnya Hendry kehilangan kaki kirinya. Beberapa hari setelah peristiwa itu, Istri Hendry yang juga merupakan Ibunya Resti pergi dari rumah. Ibunya tak tahan dengan ejekan para tetangga yang selalu mengolok-olok kaki ayahnya Resti. Semenjak saat itu Resti dan ayahnya hanya tinggal berdua disebuah rumah gubuk kecil peninggalan kakek Resti di Desanya. Rumah mewah yang dulu mereka tinggali sudah terjual, dan uangnya untuk pengobatan ayah Resti.
 “ALLAAHU AKBAR,ALLAAHU AKBAR.. ALLAAHU AKBAR,ALLAAHU AKBAR..ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH.. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH..ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH..ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH” Lagi lagi suara adzan maghrib membuyarkan lamunan Resti. Ia langsung berdiri dan segera pulang ke rumah, ia takut jika ayahnya menghawatirkannya.
***

Ketika hampir sampai, ia terkejut karena melihat ayahnya yang duduk di kursi roda sudah berada di depan pintu
“Resti, kamu dari mana saja nak? Maghrib begini baru pulang?” Tanya ayahnya, dengan wajah penuh khawatir.
Resti menunduk “Resti habis mengerjakan tugas kelompok di rumah teman yah.”
“Yasudah ayo masuk, di luar dingin nanti kamu bisa masuk angin. Ayah buatkan teh hangat ya untuk Resti.” Kata Hendry sambil mengusap lembut kepala anaknya.
“Tidak usah yah, Resti sedang tidak haus. Ayah sudah makan?”
Tersenyum sejenak “Belum, ayah nunggu Resti.  Ayo kita makan bersama”
Mendengar jawaban ayahnya, Resti sangat sedih. Air matanya hampir tumpah, namun ia berhasil untuk menahannya.
***

Saat mereka makan malam, Ayahnya menyodorkan amplop yang berisi uang ratusan ribu.
“Ini uang SPP mu yang sudah nunggak dua bulan, besok langsung dibayarkan ya”
Resti sangat terkejut mendengar perkataan ayahnya. Dalam hatinya ia bertanya-tanya , Bagaimana bisa ayahnya tau kalau SPPnya nunggak dua bulan.
Dengan penuh hati-hati Resti menjawab “Ini uang dari om Tomi ya? Aa..Ayah menjaminkan Rumah kita supaya bisa melunasi SPP Resti ya?”
Hendri terdiam sesaat. Ia tak tau harus berkata apa pada putrinya.
“Iyaa kan yah?? Jawab Resti yah? Jangan berbohong pada Resti. Resti tau, tadi sore saat Resti pulang sekolah, tak sengaja Resti mendengar perbincangan ayah dengan om Tomi” Kata Resti terbata-bata.
Hendry mendekat dan langsung memeluk anaknya “Maafkan Ayah Res, Hanya ini satu-satunya yang bisa ayah lakukan agar kamu bisa tetap sekolah”
Resti menagis kencang, ia tersungkur tak berdaya di pelukan ayahnya.
***

Seminggu telah berlalu, Resti melewati Ujian Semesternya dengan baik. Berkat surat tanah yang digadaikan ayahnya, ia diijinkan untuk mengikuti Ujian. Hingga kemudian,  tiba saatnya hari yang sangat ditunggu-tunggu tiba.
“Peringkat pertama tahun ini diraih oleh Resti Anggita, kelas X 1 IPA”
Resti Terkejut, mendengar Kepala Sekolah menyebutkan namanya. Ia segera berjalan menuju keatas panggung untuk memberi kata sambutan.
“Assalamulaikum. Pertama saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Allah SWT. Saya benar-benar tidak pernah menyangka kalau saya bisa peringkat pertama. Saya sangat berterimakasih kepada Ayah saya, yang selama ini tak pernah berhenti mendukung dan bahkan banyak berkorban agar saya tetap bisa bersekolah. Terimakasih ayah, Resti sangat mencintai ayah, Resti tak peduli meskipun orang-orang selalu berkata bahwa ayah lumpuh. Bagi Resti, ayah itu seorang pahlawan. Ayah rela mengorbankan kakinya demi menyelamatkan seorang anak kecil yang terjebak di hotel lima tahun yang lalu. Resti bangga samaAyah.
Mendengar ucapan anaknya diatas panggung, Hendry tersenyum bahagia. Ia sangat bahagia melihat putrinya berdiri anggun diatas panggung sana.
Tak lama kemudian semua teman-teman Resti bertepuk tangan, mereka bangga memiliki teman seperti Resti. Mereka juga menyesal karena selama ini telah menghina Resti dan Ayahnya.
***


Setibanya di Rumah.
“Tok..Tok.Tok..” Suara pintu diketuk.
Resti berjalan menuju sumber suara “Biar Resti yang buka yah”
Betapa terkejutnya ketika Resti melihat sosok Lelaki Paruhbaya yang berdiri di depan pintu. Lelaki itu adalah Tomi, namun kali ini Tomi datang dengan seorang anak perempuan yang memakai seragam putih abu-abu. Anak perempuan itu sangat familiar bagi Resti. Sosok perempuan itu adalah Wina, teman sebangku Resti yang sering mengolok-olok ayahnya.
“Wi..Winaa..”
Wina pun tersenyum lebar “Selamat ya Resti, kamu memang pantas mendapat peringkat pertama. Emm dan aku juga minta maaf ya, karena selama ini aku selalu menyakiti hatimu.”
Resti tersenyum “Iya  gak papa Win, Aku tau kamu sebenernya baik kok. Makasih yaa”
Dari ruang tamu terdengar suara Hendry “Siapa Res yang datang?”
Belum sempat Resti menjawab, Tomi dan Wina langsung masuk menuju ruang tamu.
Hendry ikut terkejut melihat kedatangan Tomi dan anaknya, ia berpikir bahwa Tomi datang untuk menagih hutang.
”Tomi, ada apa kau datang kemari? Ayo silahkan duduk. Res buatkan minum buat Om Tomi dan Wina” Kata Hendry tersenyum lebar menatap Tomi dan Wina
“Iya yah” Jawab Resti singkat, ia pun berjalan ke dapur.
“Begini, kedatanganku kemari untuk memberikan ini kepadamu” Ucap Tomi memulai perbincangan, ia menyerahkan sebuah map coklat yang didalamnya berisi surat tanah milik Hendry.
Kaget dan Terkejut “Ini untukku? Bukankah aku belum melunasi hutang-hutangku?”
“Kau salah Hen, Akulah yang belum melunasi hutang-hutangku” Jawab Tomi sambil tersenyum
Hendry bingung “Hutang? Hutang apa Tom? Seingatku, kau tak pernah satu kalipun berhutang padaku.”
“Aku berhutang nyawa padamu Hen”
“Nyawa?” Jawab Hendry dengan mimik muka semakin bingung
“Iya nyawa. Kau tak ingat, lima tahun yang lalu kau telah menyelamatkan Wina dari peristiwa kebakaran di Hotel itu. Kalau bukan karena kau, aku pasti sudah kehilangan Putriku.”
“Om Hendry, Wina sangat berterimakasih. Berkat pengorbanan Om, Wina masih bisa hidup sampai sekarang” Sahut Wina sambil menatap Hendry, ia tersenyum tulus.
“Aku melakukan itu karena itu memang pekerjaanku, sudah kewajiban seorang petugas pemadam kebakaran untuk menyelamatkan mereka yang membutuhkan pertolongan. Jadi jangan jadikan ini sebagai hutang yang harus dilunasi. Aku ikhlas menyelamatkan anakmu.”
“Kalau begitu, ijinkan aku membiayai sekolah Resti hingga nantinya ia lulus. Dan tolong terima surat tanah ini. Ini milikmu Hen”
“Maaf, aku tidak bisa menerima kebaikanmu Tom. Aku sudah terlalu sering menyusahkanmu.”
“Jangan begitu Hen, pikirkan masa depan Resti. Aku tidak pernah merasa kau menyusahkanku. Justru aku senang jika kau meminta pertolonganku, itu berarti kau menganggapku teman.”
“Iya Om, Mohon diterima bantuan dari ayah. Tidak baik menolak rezeki. Resti juga pasti akan senang menerimanya. Ucap Wina dengan wajah polosnya
“Baiklah, aku akan menerimanya. Terimakasih banyak Tom, aku dan Resti tidak akan pernah melupakan kebaikanmu.”
Beberapa saat kemudian Resti datang membawa minuman
“Ini minumnya. Silahkan diminum, Om,Wina” Kata Resti sembari menyajikan minuman di meja
Tomi mendekat ke Resti, ia menyerahkan amplop yang berisi uang “Res, tolong kamu terima ini untuk perawatan kaki ayahmu.”
Mendengar hal itu Resti langsung mengeluarkan air mata, namun kali ini bukan air mata kesedihan, ia benar-benar bahagia. Resti langsung memeluk ayahnya, yang duduk terpaku di kursi roda.
“Ayah, tolong terima bantuan dari Om Tomi. Resti ingin melihat ayah bisa berjalan lagi.”
Hendry memeluk Resti, ia tersenyum manatap Tomi dan Wina “Terimakasih Tom, aku tak tau harus berkata apa lagi.”
Resti bersujud “Ya Allah, terimakasih. Engkau telah menjawab doaku”

***

Jumat, 20 September 2013

Life like a Flower :)

Tak ada bunga yang akan mekar tanpa terguncang..
Semua bunga indah di dunia ini mekar saat sedang terguncang..
Saat sedang terguncang, batangnya akan menjadi lurus..
Tak ada satupun kelopak yang tak pernah goyah..
Dimana ada bunga yang akan mekar tanpa terkena tetesan air hujan???
Semua bunga yang bersinar di dunia ini mekar saat tersiram hujan..
Ketika tertiup angin dan tersiram hujan, kelopak bunga mekar dengan hangat..


Seperti layaknya bunga yang akan mekar,,  Di dunia ini , Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa ada masalah..


Jumat, 23 Agustus 2013

Ketika Bintang Tak Lagi Bersinar

Bintang..
Malam ini kau benar-benar membuatku tak akan bisa untuk tertidur..
Malam ini adalah malam yang tergelap..  Malam dimana aku benar-benar tak dapat melihatmu.. malam dimana cahayamu tak nampak dihadapanku.. sedikit pun bayang sinarmu tak dapat kulihat..

Bintang..
Malam ini adalah malam yang tersunyi.. Malam  dimana aku telah menyadari ketidakberadaanmu.. malam dimana sosokmu sudah tak disini lagi.. malam dimana kau telah berada jauh disana,, di suatu tempat yang tak kuketahui.. tempat yang memisahkanku dari cahayamu..

Bintaaaang..
Mengapa dengan mudahnya kau pergi meninggalkan langit... secepat itukah kau berpindah dari tempat dimana selama ini kau berada.. Tak pernahkah kau pikirkan betapa gelapnya langit tanpa sinarmu... betapa redupnya bulan tanpa cahayamu...

Bintaaaang..
Mengapa kau benar-benar pergiii.. Bagaimana dengan langit?? Akankah kau akan membiarkan kegelapan ini terus berlanjut... Bagaimana dengan bulan?? Akankah kau sanggup membiarkannya terus-menerus redup...
Jika memang kau benar-benar harus pergi,, setidaknya ucapkan selamat tinggal.. Agar langit siap untuk tertutup gelap.. Agar bulan sanggup untuk kehilangan cahayamu..

Bintaaaaaaang....
Kini bulan benar-benar menyesal... bulam menyesal, karna tak pernah mengatakan semua hal yang selama ini selalu ingin kau dengar.. kata-kata yang selalu kau nantikan.. Kini semuanya sudah terlambat,, tak akan lagi ada kesempatan untuk mengatakan semua itu...

Bintaaaaaaaaang...
Taukah kamu,, langit benar-benar terasa kosong tanpa sinarmu.. Harus berapa lama bulan bertahan tanpa cahayamu??

Bintaaang.. Akankah suatu hari nanti kau akan kembali ke langit?? Akankah hari itu tiba?? Hari dimana bintang akan bertemu lagi dengan bulan....

Sabtu, 17 Agustus 2013

Kata terakhir untuk Bintang :'(

Bintang..
Maaf,, lagi lagi aku tak dapat tidur.. mata ini tak dapat terpejamkan..
Banyak hal yang membuatku tak dapat memejamkan mataku..

Kau tau bintang, ketika detik-detik kepergianmu semakin dekat,, persaan ini tak dapat tertahan lagi.. Terasa seperti ada goncangan yang sangat dahsyat menghantam hatiku.. begitu kerasnya getaran itu hingga rasaku tak dapat membendungnya lagii.. sekian lama hal ini tertahan, maka seketika air mata ini berlimpah tertumpah begitu saja tanpa berhenti.. Banyak hal yang ingin ku sampaikan padamu, namun sepertinya waktu pun tak pernah mengizinkanku untuk mengungkapkan semua kebodohan-kebodohan yang ku lakukan selama ini.. begitu banyak hal yang tak pernah kau ketahui..

Bintang...
aku tak tau harus berkata apa lagiii.. rasanya malam ini aku tak akan dapat tertidur dengan pulas..
semua ini terlalu menyakitkan, hingga mataku tak dapat terpejamkan..

by : bulan 

Sabtu, 10 Agustus 2013

To Bintang, From Bulan.

To : Bintang

Selamat malam bintang..

Bintang,, malam ini aku terbangun lagi..
Seperti biasa,, tengah malam mataku selalu terbuka dengan sendirinya.. dan kemudian, perasaan aneh itu muncul lagi.. Entah kenapa, bayanganmu tiba-tiba hadir.. sosokmu selalu datang memenuhi anganku.. Iyaaa,, sosok dirimu.. sosok sang bintang yang sempurna..

Sosok bintang yang selalu kunantikan disetiap malam gelap.. bintang yang sangat indah.. bintang yang paling bersinar terang diantara bintang-bintang lainnya.. bintang yang paling bercahaya.. bintang yang tak pernah redup meskipun tertutup langit mendung.. bintang yang paling berkilauan, hingga terkadang mata ini tak sanggup untuk menatapnya.. bintang yang letaknya paling jauh diatas sana.. bintang yang terlihat dekat, namun tak dapat diraih..

Bintang..Bintang..
Malamku selalau kelam jika sosokmu tak terlihat di langit.. tidurku akan terusik ketika cahayamu tak nampak.. Namun ketahuilah,, aku akan tertidur lelap dan bermimpi indah , jika sosokmu muncul berkelap-kelip diatas sana.. Cahaya indahmu,, membuat tidurku terjaga dan  semua peristiwa buruk yang ku alami hari lalu menghilang.. Bintang selalu membuatku tenang..

Bintang..Bintang..
Terkadang aku selalu bertanya-tanya, Mengapa mataku bisa melihatmu dengan jelas, meskipun ketika sosokmu tertutup oleh rintik-rintik air hujan??  Mengapa engkau diciptakan dan kemudian ditakdirkan untuk berada jauh diatas sana??

Bintang yang selalu bersinar akan tetap berada diatas sana, Dan aku, sang bulan redup yang hanya akan terlihat terang bila terkena pantulan sinarmu, berada sangaat jauh diatas sini.. Bintang yang puja berada diatas, sama seperti tempat dimana aku berada.. Yaa, Bulan dan Bintang sama-sama berada diatas.. Namun bulan dan bintang tak berada di jarak yang sama, Bulan berada diatas sini, sedangkan bintang berada jauuh diatas sana..

Bintang..Bintang..
Malam ini mataku tak dapat tertutup lagi..
Bintang.. Bisakah kau tunjukkan cahayamu?? Agara aku bisa tertidur pulas.. Agar aku dapat bermimpi indah..
Bintang.. buatlah mataku terpejam..


By : BULAN

Minggu, 04 Agustus 2013

HEY Gadis Penghayal !!

Hey gadis penghayal... apa kabarmu??
Masihkah kau menggenggam erat angan-anganmu?
Masih seringkah kau melamunkan hal-hal yang kau anggap indah, hal-hal yang kau anggap mustahil dan tak mungkin untuk menjadi nyata??
Masiihkah kau memimpikan sosok seseorang yang selalu membuyarkan fikiranmu, seseorang yang tak pernah hilang dari ingatanmu.. masihkah kau memikirkannya??

Hey gadis penghayal... bagaimana keadaanmu??
Apakah kau masih percaya dengan harapan-harapan yang membumbung tinggi di khayalanmu itu?
Apakah kau masih tetap yakin bahwa smua itu kan terwujud suatu saat nanti?
Apakah kau kan tetap diam termenung hingga semua keinginanmu menjadi kenyataan? Apakah kau akan terus menantikannya??

Hey gadis penghayal...
Pernahkah kau lelah? Lelah ketika semua yang kau impikan tak kunjung tercapai?
Pernahkah kau merasa putus asa? Putus asa karena hal-hal yang kau bayangkan tak pernah hadir dihadapanmu,, hal-hal yang kau khayalkan tak pernah terjadi menghiasi kehidupanmu??
Pernahkah kau menangis, ketika kau menyadari semua hal yang kau dambakan ternyata hanya ada di lamunanmu saja?? Pernahkan kau merasakan semua itu??

Hey gadis penghayal !! sadarkan dirimu !!
Angkatlah kepalamu,, jangan lagi kau sandarkan tanganmu di dagumu !! jangan hanya duduk diam terpaku !! itu semua hanya akan membuatmu melamun.. terbuai dengan angan-angan indah namun semu..

Kosongkanlah fikiranmu !! buang semua khayalan bodohmu !!
Bertindaklah, jika kau tak ingin terjebak dengan keadaan !! berusahalah, jika kau ingin impianmu jadi nyata !! tataplah ke depan, jangan menoleh kebelakang.. hadapi semuanya.. tetap tegarlah jika suatu saat nanti kau terjatuh... yakinlah, sosok seorang yang kau dambakan akan membantumu untuk kembali bangkit dan berdiri lagi.. 


Sabtu, 08 Juni 2013

Akhir Kisah Kita


Aku pernah kau sayangi..
Pernah juga kau sesali..
Jadi mimpi yang abadi..
Tersimpan dalam di hati..

Kitaa.. biarlah akan jadi kisah..
Kisah yang ku tanggung sepanjang hidup..
Biaaarr.. dunia jadi saksi kitaa..
Teramamat berat ku lupakan cinta..

Tak kuasa aku lari..
Dari yang telah terjadi..
Aku yakin engkau pasti..
Mengenang dikala sepi..

A Song By : Khaliza Putri => Kita

Dulu aku adalah sosok yang paling dekat denganmu. Menyenangkan.. setiap saat, aku selalu disisimu.. yaaa.. indah memang.. namun itu dulu.. yaa,, itu dulu..  berbeda dengan saat ini, segalanya yang pernah terjadi dan sedang kuhadapi..  sekarang, aku adalah seseorang yang paling jauh darimu.. aku adalah sosok orang yang tersingkir dari sekitarmu.. aku adalah orang yang mungkin tak berhak lagi berada di sisimu.. menyedihkan.. setiap kali kau ada disekitarku,, aku hanya bisa melihatmu.. yaa inilah yang terjadi sekarang... Aku dan kamu memang berada di tempat yang sama, tetapi hati dan ragamu berada jauh disana. Hingga rasanya sosok ku pun tak terjamah olehmu.

Aku ingat, dulu senyum itu slalu ada untukku, namun saat ini senyum itu tak pernah ada untukku, senyum itu bukan milikku lagi. Kamu tak pernah lagi menunjukkan senyuman itu padaku. Sedih memang, saat menyadari kamu tersenyum untuk mereka, namun aku tak kau hiraukan. Yaa dulu senyuman itu hanya untukku, hanya aku yang dapat membuatmu tersenyum... bukan dia.. dan bahkan mereka.. tapi sekarang, hanya aku satu-satunya orang yang tak bisa membuatmu tersenyum.

Seringkali aku termenung sendiri, mengenang semua yang telah terlewati.. menyesali apa yang pernah ku sia-siakan selama ini. menyadari hal yang menyebabkan keadaan ini.. memang benar,, ini bukanlah sepenuhnya kesalahanmu.. akulah yang menyebabkan semua ini.. jika saja aku dapat mengartikan setiap isyarat darimu, jika saja aku dapat memahami perasaanmu,, jika saja aku tak meragukanmu,, jika saja aku memberimu kepastian,, jika saja aku tak melawan perasaanku,, jika saja aku jujur pada hatiku.. mungkin kau tak kan begitu tersakiti.. yaa jika saja aku tak melakukan kesalahan bodoh itu,, kau tak kan terluka..

Terkadang aku selalu berfikir, kenapa waktu dengan mudahnya dapat memutar balikan kedaan? Hatiku sering bertanya-tanya mengapa kedaannya bisa sperti ini?? Bagaimana bisa dulu sperti itu dan skarang sperti ini??


Jumat, 07 Juni 2013

Kupu-Kupu Senja

Langkahnya semakin jauh.. meninggalkan ribuan jejak semu. Kakinya terus melaju.. tak peduli akan seekor kupu-kupu yang terjatuh di belakangnya. Kupu-kupu itu berteriak lirih memanggil-manggil namanya.. namun dia tetap memandang ke depan. Tak pernah sekalipun ia menengok ke belakang, apapun hal yang terjadi ia tak menghiraukannya. Langkah kakinya kian mantab.. jejak-jejaknya pun terasa semakin berlalu. Tak tau arah manakah yang akan menghentikan jejaknya.. tempat manakah yang akan ia tuju..

Langkah kakinya bergerak semakin cepat.. sementara sang kupu-kupu terus terbang mengikuti arah jejaknya. Namun ia tetap tak menyadai keberadaan sang kupu-kupu itu. Matanya hanya tertuju pada satu tempat itu.. tempat yang akan ia tuju. Suatu tempat yang jauh.. Tempat dimana sang kupu-kupu tak akan bisa menemukan jejaknya lagi..

Sang kupu-kupu terus mengepak-ngepakkan sayap rapuhnya yang hampir patah, dan terus mengejar sosok yang hampir tak terlihat bayangnya.. hingga akhirnya kabut senja pun tiba, kupu-kupu itu kembali terjatuh.. pandangannya kabur, seluruh matanya tertutup oleh gelapnya kabut senja.. semuanya tak dapat terlihat. Seketika itu juga, sosoknya tak terlihat lagi.. kupu-kupu itu telah kehilangan jejaknya. Menyadari hal itu, sang kupu-kupu semakin putus asa.. namun ia tetap berusaha untuk terbang.. kupu-kupu itu terus mengepak-ngepakkan sayapnya.. namun lagi-lagi terjatuh.. kini sayapnya benar-benar patah.. 


Selasa, 07 Mei 2013

Asal mula “SEONGGOK MAHASISWI LABIL”


Kalian pasti pernah bertanya-tanya, knapa blog ini bisa dikasi nama “SEONGGOK MAHASISWI LABIL”?? dan mungkin kalian juga berfikir knapa blognya gak dikasi nama “SEONGGOK DAGING” aja?  Atauu mungkin kalian gak pernah sama sekali mikirin judul blog gue -,- (nangis sambil guling-guling di depan kasir Indomaret)

Sebenernya setahun yang lalu blog gue ini namanya “SEONGGOK MAHASISWI GALAU” cumaa karna ada blog lain yang namanya sama, jadi gue ganti deh jadi “SEONGGOK MAHASISWI LABIL”. Gimana ?? kebukti kan betapa gak kreatifnya gue, muehehe. Eeitss tapi gue gak asal-asalan lho dalam hal memberi nama blog, butuh waktu yang lama (sekitar 100 abad #keburu eyang subur wafat). Pada waktu gue ganti nama blog, itu juga gak asal langsung ganti lhoo, proses penggantian nama blog itu lumayan rumit. Gue musti bengong selama 24 jam dulu, abis itu mandi shower sambil nelen gayung, setelah itu gue duduk mantengin laptop selama 7 hari 7 malam, barulah kemudian gue dapet ide buat ngganti nama blog gue yang semula bernama “SEONGGOK MAHASISWI GALAU” menjadi “SEONGGOK MAHASISWI LABIL” (Cuma ganti kata dari “Galau” menjadi ”Labil” aja mikirnya lama amat -______-  #amat aja mikirnya kagak lama)

Alesan gue pake nama “SEONGGOK MAHASISWI LABIL” ituu karna menurut gue tiga kata itu menggambarkan sosok penulis yang ada di balik blog ini. Kalian tau siapa pemilik blog ini?? Hayoo siapa?? Tauuu gaak?? (Awas kalo sampe gak tau !! gue bakal datengin rumah kalian satu per satu lalu gue bakal senam poco-poco  pake kebaya smbil makan petasan !! inget itu !! ingett !!)

Yaah seperti yang kalian tau, gue adalah seorang gadis 18 tahun yang baru-baru ini resmi menyandang status “MAHASISWI” (jreeeng jreeeengggg #efek sound) Bisa dibilang kalo saat ini gue lagi mengalami masa peralihan dari “ABG” (Anak baru Gaul Gede) ke “DEWASA”, karna peralihan itu lah kadang sifat-sifat gue sewaktu ABG masih kebawa sampe skarang hhe. Tau sendiri kan gimana sifatnya anak ABG ituuuu moody’an,suka galau gak jelas,kadang kekanak-kanak’an,suka ngambek,bertindah gegabah,plin plan dan masih buanyyaaakk lagi.  Meskipun gue udah jadi “MAHASISWI” tapi gue merasa masih labil ehehe. Sebenernya “LABIL” itu lebih melambangkan isi dari blog gue, labil itu kan artinya berubah-ubah, yaap seperti postingan yang gue tulis.. selalu berubah-ubah sesuai suasana hati gue. Kadang mellow,kadang galau,kadang badmood,kadang marah,kadang bahagia,kadang juga kagak jelas (tapi menurut gue, lebih banyak yang gak jelas sih hhee. Yaah namanya juga labil, jadi gak tentu.. tergantung suasana.

Emang sih labil itu gak baik, karna secara gak langsung gue nge cap kalo gue ini masih kekanak-kanak’an. Mungkin suatu saat nanti kalo gue udah ngerasa masa labil ini telah terlewati, gue bakal ganti nama blog ini menjadi “SEONGGOK MAHASISWI TIDAK LABIL” (gimana menurut kalian?? Bener-bener nama yang keren yaa, saking kerennya gue jadi pengen makan pasir -,-). Dan gue juga berharap sih, kalo kedepannya gue bakal gak terlalu sering ngalamin keGalauan yang tak berujung. Tapii kalo gak galau, biasanya gue gak dapet inspirasi buat nulis.. lah trus gimana doong (lah kok jadi curhat??).  Ahhh sudahlah, lama-lama makin ngaco omongan gue.. dari pada entar makin gak jelas (kayak muka gue -,-) mendingan tulisan ini gue sudahi sampai disini ajah. Okee byee byee Labilisme (sebutan buat fans :p)

SEKIAN..
WASSALAM..
THE END..
TAMAT..





Senin, 29 April 2013

Wajahmu ingatkanku dengan dia


Wajahmu ingatkan aku
Dengan dia yang telah tiada
Tak bermaksud ku samakan
Kau dengan dia..
Aku tak tau mengapa tuhan?
Mempertemukan aku denganmu?
Aku cinta dia, tapi,,
Takdir memisahkan..

Aku sampai tak bisa berdakan
Rasa bahagia dan rasa sedih?
Sejak aku anggap dia,
Tak kan tergantikan..

kau datang di waktu yang tepat
kau mengisi sakit jiwaku
walau mungkin kau pun terluka
salahkan aku yang tak berdaya
wajahmu ingatkanku...

a song by Bunga Citra Lestari #Wajahmu ingatkanku.


Sejujurnya aku tak mengerti, apa yang terjadi padaku saat ini. Sejak kehadirannya yang muncul begitu saja, memecah semua kebisuan dan keheningan hari-hariku. Entah sejak kapan aku mulai menyadari keberadaannya, perlahan sosok itu menjelma menjadi bayangan yang selalu mengikuti arah imajinasiku. Hingga memenuhi semua ruang-ruang di hati kecil ku, mengendalikan sistem kerja otakku, semuanya mengalir begitu saja. Meskipun terkadang ribuan logika ini menghujat dan berusaha menghentikan, namun getaran di setiap detak denyut nadi ini tak dapat mengelak.

Tapi semakin lama mengenalnya, semakin pula aku menyadari sosok bayangan yang lain, bayangan yang dulu juga pernah mengendalikan sistem kerja otakku. Bahkan mengacaukan semua imajinasiku. Sosok bayangan itulah, yang mengubah hari-hariku menjadi beku. Dan saat ini, aku merasa jika kedua sosok itu mengombang ambingkan pikiranku. Ingatanku mulai menyadari, bahwa mereka memiliki banyak kesamaan. Entah mengapa mereka mempunyai cara yang sama saat berhadapan denganku. Tatapan yang sama, sikap yang sama, dan bahkan hampir semuanya terasa sama. Aneh rasanya,  apakah arti dari semua ini? Mungkinkah ini bagian dari sekenario tuhan? Dan kenapa tuhan mempertemukan ku dengan sosok yang hampir sama dengannya?? Akankah aku terjatuh lagi di lubang yang sama, mengulang lagi kisah yang salah??
                                                                                                 


Senin, 18 Maret 2013

SOSOK WANITA MULIA DAN PRIA HEBAT :*


Taukah kamu, apa alasan terbesar akan kehadiran kita di dunia ini?? Sosok manakah yang mampu menguatkan kita untuk terus melanjutkan setiap detik nafas yang kita hembuskan di muka bumi ini??

Jawaban dari semua pertanyaan diatas adalah MEREKA.. ya MEREKA !!
MEREKA adalah ORANG TUA KITA.. 

Alasan terbesar akan adanya kehadiran kita di dunia ini adalah mereka, Tuhan telah menitipkan kita kepada dua manusia yang dipercayainya untuk menjaga dan membimbing sesosok ruh yang hidup dalam raga bayi mungil nan suci. Sesosok ruh itu adalah kita, bayi mungil yang terlahir dari rahim seorang wanita mulia yang rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan sang bayi mungil, tanpa peduli akan nyawanya sendiri bahkan wanita itu berani mati jika memang hanya sang bayi yang dapat selamat. Dan ketahuilah, sosok wanita mulia itu adalah IBU kita. Sosok wanita yang rela membiarkan kita berada di rahimnya selama sembilan bulan, wanita itu tak pernah mengeluh akan beban berat janin yang berada di dalam perutnya, ia tetap setia membawa janin itu kemanapun ia pergi tak pernah peduli akan rasa sakit yang dideritanya.

Dan ingatkah kamu pada saat hari pertama kemunculanmu di dunia ini, ada seseorang yang melantunkan adzan di telingamu, suara yang indah dan begitu merdu itu berasal dari pita suara seorang pria hebat yang selalu setia mendampingi wanita mulia yang mengandungmu. Ketahuilah sosok pria hebat itu adalah AYAH kita, seorang pria yang dipercaya tuhan untuk merawat dan menghidupimu hingga nantinya kamu bisa menghidupi dirimu sendiri. Sosok pria hebat itu rela menukarkan apa saja yang ia punya demi kelangsungan hidupmu, tak peduli seberapa keras ia bekerja keras membanting tulangnya asalkan semua kebutuhanmu dapat terpenuhi.

Taukah kamu kedua manusia itu rela melakukan apapun asalkan dapat membahagiakanmu. Mereka  rela mengorbankan apapun hanya demi agar mereka bisa melihatmu tersenyum. Dan taukah kamu, betapa terlukanya mereka jika melihatmu menangis, betapa hancurnya hati mereka jika melihat kita tersakiti. Mereka tak pernah ingin melihat kita menderita, karena setiap tetes air mata kita adalah sejuta tetesan air mata mereka entah itu air mata kebahagiaan ataupun air mata kesedihan. Ketahuilah senyuman kita adalah kebahagiaan untuk mereka, dan kesedihan kita adalah duka bagi mereka.

Mereka adalah sosok yang mampu menguatkan kita untuk terus melanjutkan setiap detik nafas yang kita hembuskan di muka bumi ini. Apakah kamu ingat, ketika kamu sakit siapakah orang pertama yang bersedih? Ya, merekalah orang yang akan sangat bersedih. Ayah dan ibulah, orang pertama yang menagis saat tau kita sakit. Berbagai upaya akan mereka lakukan demi kesembuhan kita. Dan ketika kita terpuruk, merekalah orang pertama yang ikut berduka atas apa yang menimpa kita. Ayah dan ibulah sosok yang membangkitkan kita kembali, mereka bisa menenangkan kita hingga akhirnya kita dapat bertahan untuk tetap hidup dan melanjutkan lembar demi lembar kisah yang telah tuhan takdirkan. Merekalah sosok yang menguatkan kita untuk menjalani kehidupan yang berat ini.

Ingatkah pada saat kita masih bayi, menangis adalah hal yang bisa kita lakukan. Apapun yang kita inginkan ketika itu, untuk menyampaikan kepada ayah dan ibu kita sampaikan dengan tangisan. Karena pada saat itu kita memang belum bisa bicara. Pernahkah ayah dan ibu marah ketika kita terus menangis?? Tidak pernah !! justru mereka tetap memperhatikan kita, bersabar untuk mencari tau apa yang kita inginkan hingga akhirnya mereka bisa tau apa hal yang membuat kita menangis. Ingatkah saat kita balita, mereka dengan sabar mengajarkan huruf demi huruf satu persatu hingga akhirnya dapat terbentuk kata. Pada saat kita belajar untuk bicara, mereka mengajarkan kita untuk dapat mengucap “ayah” dan “ibu”, hingga akhirnya kita dapat mengucapkan kedua kata itu, ketika mulut mungil kita mengucap “ayah” dan “ibu”, taukah kamu betapa bahagianya mereka mendengar kata itu. Bayangkan apabila dulu ayah dan ibu tak mengajarkan kita untuk bicara, apakah saat ini kita masih bisa melanjutkan hidup dengan normal??. Itu adalah hal kecil yang mereka ajarkan kepada kita, namun hal itu akan terus berguna untuk hidup kita selamanya. Betapa hebatnya ayah kita dan betapa mulianya ibu kita, mereka ajarkan semua hal yang baik kepada kita, mereka ajarkan agama dan segala kebenaran pada kita, agar kita menjadi pribadi yang berakhlak mulia,berbudi pekerti, dan berperilaku layaknya apa yang tuhan perintahkan. Hingga akhirnya saat kita beranjak dewasa kita bisa menjadi seorang yang sukses.

Melihat anaknya sukses, adalah impian semua orang tua. Taukah kamu doa mereka selalu mengiringi jalan hidup kita, mereka selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Doa itu terus terpanjatkan sepanjang hidup mereka, bahkan sampai nanti akhir hayatnya.

sayangilah kedua orang tuamu, seperti mereka yang tak pernah berhenti mencintaimu dan selalu peduli padamu. Doakanlah selalu kedua orang tuamu, seperti mereka yang selalu memanjatkan doa dan tak pernah berhenti memohon yang terbaik untukmu. Berbaktilah kepada ayah dan ibumu, jadilah anak yang patuh terhadap kedua orang tuamu. Bahagiakanlah ayah dan ibumu, dan jangan pernah sekalipun menyakiti perasaannya, karena merekahlah orang yang rela melakukan apapun demi kebahagiaanmu


*untuk ayah dan ibu*
Ayah,ibu ananda mencintaimu.. maafkan ananda jika selama ini ananda selalu menyusahkanmu, bahkan terkadang ananda meyakiti perasaanmu dengan segala tutur kataku yang kasar.. maaf jika ananda terkadang tak dapat mengerti maumu, ananda tak mendengar perkataanmu, ananda tak menghiraukan nasihatmu, ananda tak melaksanakan perintahmu.. maaf, ananda belum bisa membahagiakan ayah dan ibu.. ananda belum bisa membanggakan ayah dan ibu.. maaf.. 


Ayah,ibu terimakasih atas segala yang kalian berikan untuk ananda selama ini.. terimakasih untuk semuanya.. nyawa ananda  pun tak akan sepadan untuk membalas jasa-jasa kalian.. terimakasih ayah..ibu.. ananda selalu menyayangimu :*