Sabtu, 17 Mei 2014

CHILDHOOD MEMORIES WITH YOU (K AM U)

CHILDHOOD MEMORIES WITH YOU

Tinggi-tinggian
Hari itu adalah saat pertama aku mengenalmu, tepatnya didepan rumahmu. Saat itu aku berusia 6 tahun. Ibu menyuruhku untuk membeli sesuatu di toko milik ibumu, dan kebetulan kamu disuruh ibumu untuk memberi kembalian uang kepadaku. Dan karena waktu itu aku lebih tinggi darimu, kamu menjijintkan kedua kakimu saat memberikan uang kembalian, dengan wajah polos lalu kamu berteriak “Aku lebih tinggi dari kamu!”, mendengar itu aku hanya tertawa. Karena aku tertawa kamu marah, lalu kamu berteriak “Pokoknya, suatu saat aku bakalan lebih tinggi dari kamu!”. Semenjak saat itu setiap kali aku bertemu denganmu, kamu selalu berteriak mengatakan hal itu dan kamu selalu menjijitkan kakimu agar terlihat sama tingginya denganku. Dan kini, kamu telah mewujudkan kata-katamu waktu itu, sekarang kamu jauuh lebih tinggi dariku.



Sebuah Kebetulan
Mungkin saat itu aku berusia 7 tahun. Saat itu aku sedang kejar-kejaran dengan kakakku, aku berlari mengejar kakakku. Kakakku berlari keluar rumah, dan saat aku keluar rumah aku sudah kehilangan jejak kakakku. Dari kejauhan aku melihatmu, wajah dengan penuh kebingungan lalu aku bertanya padamu ”Kamu liat kakakku nggak?” dan kamu menjawab “enggak”. Lalu aku bertanya padamu “Kamu ngapain disini?” dan kamu menjawab “aku lagi nyari kakakku. Kamu liat kakakku nggak? Tadi dia lari ke arah sini”. Tak lama kemudian aku melihat kakaknya berlari menghampirinya dan mengajaknya pulang. Aku berdiri terdiam melihatnya berjalan menuju rumahnya, dan beberapa saat kemudian kakakku mencul lalu mengajakku pulang kerumah.



Ngaji
Ketika berusia 7 tahun ibu mendaftarkanku untuk ikut TPQ di Masjid yang lumayan dekat dari rumahku. Selang beberapa minggu kamu juga ikut ngaji di masjid. Tapi setelah beberapa bulan, karena guru ngajinya ganti aku pun berhenti ngaji di masjid, kamu pun juga ikut berhenti ngaji. Saat aku berusia 12 tahun ibu kembali mendaftarkanku ngaji, tapi kali ini di tetangga sebelah rumahku. Dan kamu juga ikut mendaftar ngaji juga, setiap sore kita ngaji bersama. Bahkan aku masih ingat jika kamu sedang membaja jilid, kamu selalu dimarahi gurunya karena kamu tidak bisa konsentrasi kalau ada aku.



Flowercrown
Dulu saat aku masih berusia 12 tahun, saat kita bermain di depan rumahmu kamu mengajariku membuat mahkota dari bunga-bunga kecil yang tumbuh di halaman rumahmu. Itu adalah pertama kalinya aku mengenal apa itu flowercrown. Kamu membuatkanku sebuah mahkota bunga yang cantik, dengan wajah malu-malu kamu memberikannya untukku.


Sepak Bola
Kamu sangat suka sepak bola, hampir setiap sore kamu bermain bola di lapangan dekat rumahku. Sore itu, aku tidak sengaja lewat saat kamu sedang bermain sepak bola sendirian, tiba-tiba kamu menendang bola itu kearahku, seketika aku menendang kembali bola itu kearahmu. Akhirnya kita bermain bola bersama hingga tanpa terasa adzan maghrib berkumandang dan itu pertanda bahwa kita harus pulang ke rumah masing-masing. Dan sejak saat itu saat kamu tidak ada teman untuk bermain bola, kamu mengajakku untuk bermain bola, meskipun kamu tau kalau aku tak mengerti permainan sepak bola, aku hanya bisa menendang bola saja.

First Kiss
Bisa dibilang ini adalah hal paling gila yang pernah kamu lakukan. Dulu sewaktu aku masih kelas 6 SD, dan bahkan sampai sekarang teman” selalu menjodoh”kan kita, karena mereka selalu melihat kita main bersama. Sampai suatu saat, ketika kita dan mereka sedang bermain bersama, tiba” mereka menghampirimu dan salah satu teman berbisik” kepadamu, aku tak tau apa yang mereka katakan kepadamu. Setelah berbisik”, tiba” mereka menangkapku dan memegang tanganku erat sekali hingga aku tak bisa lari, aku benar” tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sesaat kemudian kamu mendekat ke arahku, dan mereka justru semakin erat memegang tanganku, lebih parahnya lagi mereka berteriak” dan berkata “Ciuuum ciuuummm!”. Aku benar” ketakutan, keringatku bercucuran deras, tapi kamu malah semakin mendekat hingga akhirnya kamu mencium pipi kiriku dan aku hanya bisa berteriak. Mereka tertawa terbahak”, dan kamu tersenyum sangat lebar, dan aku rasanya hanya ingin pingsan.


Mushola Dekat Rumah
Saar aku masih SMP, hampir setiap hari kita sholat maghrib bersama di mushola yang tak jauh dari rumah. Kita berjalan kaki, dan terkadang adikmu juga ikut ke mushola. Bahkan sewaktu pulang dari mushola , sering kali adikmu memintaku untuk menggendongnya, dan kamu hanya tertawa melihat tingkah adikmu.



Layang-layang
Kamu adalah orang pertama yang mengajarkanku bermain layang-layang. Saat itu aku masih SMP. Waktu itu kamu mengajakku bermain di rumahmu yang masih dibangun, kita naik ke balkon. Dan disitulah kamu menerbangkan sebauh layang-layang kecil berwarna putih, layang-layang itu terbang tersapu angin hingga ke atas awan. Ketika layangan itu sudah berada di atas sana, kamu menyerahkan gulungan benang itu kepadaku dan mengajariku mengendalikan layangan itu agar tetap terbang indah diatas sana, agar layangan itu tidak terjatuh ataupun benangnya putus karena tertabrak oelh layangan lainnya. Semenjak saat itu setiap siang hari di balkon rumahmu, kamu selalu mengajakku untuk bermain layangan.



AKU SUKA KAMU!
Saat SMP, kita semakin dekat. Entah kenapa sekitar satu bulan setiap kita bertemu ataupun sedang bermain bersama kamu selalu bilang padaku “Aku suka kamu!”. Bahkan kamu juga pernah berteriak seperti itu di depan teman”, anehnya kamu tidak malu ketika berteriak seperti itu dihadapan mereka.


Malam Takbiran
Saat itu aku kelas 2 SMP. Sore hari sebelum takbiran aku dan sahabatku sedang bermain bersama, lalu tidak sengaja kita bertemu, kamu dan temanmu sedang membuat obor untuk takbiran. Kamu memanggil aku dan sahabatku untuk bergabung, kamu juga membuatkan satu obor untukku. Hingga akhirnya pada malam hari setelah adzan isya berkumandang, aku,sahabaku,kamu dan juga temanmu berkeliling kampung membawa obor api dan mengumandangkan takbir. Malam itu benar” indah.




Mungkin yang telah kutulis diatas hanya sebagian kecil hal-hal yang pernah kita lalui bersama, hal-hal yang membuatku selalu mengenal dan mengingat wajah lugumu. Bagaimana mungkin aku menghapus semua kenangan ini?? Hampir sebagian hidupku ku lalui bersamamu, Sahabat Masa Kecilku !!

Andai saja saat  berusia 16 tahun kita tidak terjebak dengan satu hal yang bernama  “Cinta”, mungkin persahabatan kita akan tetap berlanjut hingga sekarang. Yaah tapi sudahlah, apa dayaku. Jika memang keadaannya begini, apa boleh buat. Mungkin memang ini jalan yang terbaik untuk kita. Tak ada yang perlu disesali,tak ada yang perlu ditangisi. Biarlah semua kenangan ini tetap menjadi kenangan yang paling manis, meskipun terasa pahit jika tiba” ku mengingatnya.

Kini saatnya untuk kita menjalani hidup masing”, tanpa perlu menoleh kebelakang dan menatap masa depan untuk kehidupan yang lebih baik.

Terimakasih telah mewarnai sebagian besar kisah perjalanan hidupku, terimakasih telah menjadi pangeran masa kecilku,sahabatku, dan juga cinta pertamaku.


YANG TLAH KAU BUAT SUNGGUHLAH INDAH, BUAT DIRIKU SUSAH LUPA :’)

Kamis, 15 Mei 2014

Missing Memories of CHILDHOOD

Entah mengapa akhir-akhir ini aku merasakan hal-hal aneh. Berawal dari sebuah mimpi pada malam itu, dia datang memasuki alam bawah sadarku, dan mengulang kembali kenangan-kenangan masa kecilku, masa kecilnya, masa kecil kita. Malam itu aku memimpikan masa kecil kita, aku melihat sosokmu beberapa tahun yang lalu, ya aku masih mengenal wajah polos dan lugu itu, senyum manjamu, tawa riang candamu, senyum manismu, dan juga caramu menatapku. Dalam mimpiku, aku tak melihat sosokmu yang sekarang, yang aku lihat hanyalah sosokmu yang dulu, sosok yang sangat aku kenal, sosok pangeran kecilku yang dulu selalu menjagaku. Aku bermimpi tentang kita, masa dimana aku dan kamu belum mengenal apa itu cinta, masa dimana aku dan kamu tak mengenal apa itu benci, masa dimana kita belum mengenal apa itu perasaan, masa yang selalu ingin aku ulang, iya.. masa kecil kita.

Mimpi itu sangaaat indah, terasa begitu nyata hingga aku tak ingin terbangun. Aku tak ingin mimpi itu berlalu begitu saja, sama seperti persahabatan kita yang kini hanya tinggal kenangan.  Sebuah kenangan yang tak mungkin bisa dilupakan begitu saja, bertahun-tahun aku mencoba mengubur kenangan itu, tapii hanya karena sebuah mimpi di malam itu, ingatan-ingatan masa kecil bersamamu kembali lagii. Bagaimana mungkin aku bisa lupa dengan semua kenangan yang pernah ku lalui bersamamu selama bertahun-tahun?? Aku mengenalmu bukan dari hari kemarinnn,, tapi dari belasan tahun yang lalu!! Bagaimana bisa dengan mudahnya aku meluluh lantakan semua ingatan yang telah menyatu bersama diriku.. Bagaimana bisaaaa????


Terlalu banyaak kenangan indah yang kamu berikan.  Terlalu banyak waktu yang telah ku lalui denganmu. Terlalu banyak kejadian yang ku alami bersamamu. 



BERSAMA BINTANG

Senja kini berganti malam
Menutup hari yang lelah
Dimanakah engkau berada
Aku tak tahu dimana

Pernah kita lalui semua
Jerit, tangis, canda, tawa
Kini hanya untaian kata
Hanya itulah yang aku punya

Tidurlah selamat malam
Lupakan sajalah aku
Mimpilah dalam tidurmu
Bersama bintang

Sesungguhnya aku tak bisa
Jalani waktu tanpamu
Perpisahan bukanlah duka
Meski harus menyisakan luka

Tidurlah selamat malam
Lupakan sajalah aku
Mimpilah dalam tidurmu
Bersama bintang
CBersama bintang #DRIVE)
This song for Y O U

Selasa, 13 Mei 2014

Rindu Beracun (K.A.M.U)

Kamu.. kamu adalah bagian dari hidupku.. Kamu adalah satu-satunya nama yang tak pernah henti-hentinya ku panggil, satu-satunya nama yang ada disetiap doaku, satu-satunya nama yang sulit untuk dilupakan begitu saja, satu-satunya nama yang tak pernah lelah untuk kusebut meskipun dalam hati saja.. Kamu adalah penghuni ruang hatiku yang terdalam, suatu tempat dimana tak seorangpun mampu menjamahnya sekalipun itu kamu! karna hanya aku yang tau, hanya aku yang bisa merasakan, hanya aku yang mengerti, hanya aku yang dapat menjamah tempat itu. YA.. hanya aku..

Kamu.. kamu adalah satu dari milyaran manusia yang menjadi alasan untuk aku bertahan menghadapi semua kehidupan yang melelahkan ini.. IYA.. K.A.M.U! bukan dia.. bukan mereka.. tapi K.A.M.U!

Sejujurnya saat ini aku telah berada pada titik yang paling menjenuhkan, sebuah keadaan dimana aku tanpa K.A.M.U! Keadaan yang paling membuat aku tak berdaya, tak bisa berbuat apa-apa, tak mampu berpikir jernih, tak dapat tersenyum riang, tak lagi tertawa lepas..

Ketika Rindu datang, air mata pun menyapa.. Tangis berbisik lirih pada keheningan malam.. Sajak-sajak sendu pun tercipta dengan sendirinya.. puisi tentang kerinduan yang ditujukan untuk seseorang.. Bahkan terkadang jika rindu ini tak dapat terbendung, hanya untuk sekedar bernafas terasa sangat suliit.. sekerika rindu itu terasa seperti racun yang mematikan.. dapat membunuhku secara perlahan..

Sakit memang ketika tiba-tiba aku teringat bahwa kamu tak ada disini, tak lagi temani hari-hari sepiku.. Tapii sudahlah.. hanya akan ada rasa sesal menyakitkan jika ku memikirkan hal itu.. Sekalipun kamu ada disini, mungkin kita tak akan bertegur sapa, bertukar senyuman apalagi berbagi tawa.. Tak mungkin !

Dulu..
Beberapa tahun yang lalu..
Tanpa aku memintapun, senyum itu hadir dengan sendirinya..

Sekarang..
Saat ini..
Hanya ada tatapan dingin, dan raut wajah penuh tanya..

Maaf telah terucap, tapiii bukan berarti waktu sudah memaafkan..
Kita terlalu naif untuk memahami situasi..
Kita terlalu munafik untuk mengakui kesalahan..
Kita terlalu egois untuk menyampaikan perasaan..
Kita terlalu pengecut untuk menatap satu sama lain..


Setidaknya kita tau bahwa kita pernah satu..
A.K.U dan K.A.M.U




Just ME and YOU

Ku mencoba mengerti keadaan ini
Walau sejuta pertanyaan menghujani..

Kau hadir di waktu hidupku yg tak tepat..
Belum waktu ku kenal cinta lebih cepat..

Dan Dunia pun berhasil melerai kita berdua..
Seperti bermimpi indah lalu terjagaa..

Just me and you againts the world..
Ucapan yang jadi pengikat janji cinta kita..
And i’ll spend my life to keep my words..
Ku pastikan suatu saat nanti..
Ku kan hadir di hidupmu lagi
Tuk melanjutkan cinta ini..

Ku belajar terima keadaan ini..
Cinta kita harus pupus saat dia bersemi..

Kan kubuat dunia mengerti
Ini cintaku yg pertama
Kan kubuat dunia mengerti..
Begitu hebatnya cinta pertama..

(This Song For Me and You)