Lama terpendam segala rasa, hingga menjelma menjadi resah tak berujung. Hitungan detik terlewati tanpa arti. Tahun-tahun kelam semakin tenggelam bersama bayang tak tergenggam. Tak sedikitpun harapan datang, waktu tak pernah berpihak pada kita. Mimpi yang masih sama, kini masih pula terus menjadi mimpi. Ratusan purnama mengiringi jatuh bangun penantian. Kini tiba saatnya, buka mata, bangkit dari kesia-siaan. Mungkin bukan ia yang tuhan mau. Mungkin aku dan kamu tak kan pernah menjadi kita.
Jumat, 12 Oktober 2018
Selasa, 17 Februari 2015
L A T E
Kurasakan pilu hadirmu tiada lagi
Menemani setiap langkah, selangkah di
depanku
Baru kusadari rasamu yang terabaikan
Hilang kini tiada langkah, berjalan di
depanku
Jika waktu ku dapat kembali, ku harap
masih ada kamu
Di seberang jalan menunggu, setiap pertemuan
kita
Jika mampu ku putar waktu, tak akan ku
buat lukamu
Ku biarkan kau tetap berjalan di depanku,
agar slalu ku bersamamu
Tak pernah aku mengerti mengapa kau begitu
indah untukku?
Tak pernah aku sadari kau telah mengisi
hatiku.
Baru kini kupahami setelah semuanya
terlambat bagiku.
Tak kan pernah kulupakan segala rasa yang
kau berikan.
Kau berikan aku satu kesempatan untuk
mengisi hari-hari di dalam hidupmu.
Kau berikan aku satu pengertian, bahwa
cinta tak harus miliki.
Selasa, 21 Oktober 2014
A N E H
Entah berawal dari
mana perasaan seperti ini bisa muncul, perasaan yang sangat aneh bagiku,
perasaan yang nampaknya asing tapi terasa familiar, perasaan yang mungkin
pernah aku alami sebelumnya, perasaan yang dulu sempat membuat hari-hariku
dipenuhi dengan nama sesorang, perasaan yang mampu membuatku tersenyum tanpa
alasan, perasaan yang juga mampu membuatku menangis tanpa alasan, benar-benar
perasaan yang aneh... sangat aneh.. tak ada pertanda, tak ada gejala, tak ada
peringatan dan langsung muncul begitu saja. Perasaan ini mudah datang dan
hinggap, tetapi sulit untuk pergi.
Entah untuk
keberapa kalinya aku terjebak dalam perasaan seperti ini, rasanya sudah lama
sekali aku berhasil mengindar. Tapi seseorang itulah yang menyeretku untuk
bertemu kembali dengan perasaan seperti ini. Dan kini aku terperangkap di
lubang yang sama, hanya saja seseorang yang membuatku tunduk berbeda. Dia
adalah seseorang yang tak pernah aku inginkan untuk mengisi kekosongan hatiku.
Dia bukan orang yang aku dambakan. Dia bukan orang yang aku harapkan. Dia bukan
orang yang aku impikan sebagai pengganti sosok yang dulu pernah menempati ruang
hatiku. Dia benar-benar bukan orang yang kunantikan.
Tapi lagi-lagi aku
tak bisa mengingkari apa yang telah terjadi, semuanya berjalan begitu cepat.
Tiba-tiba aku memikirkannya, tiba-tiba aku merindukannya, tiba-tiba aku selalu
ingin meilhatnya, tiba-tiba aku selalu ingin berada didekatnya, tiba-tiba aku
menyukainya. Yang membuatku heran, kini aku menyayanginya.
Minggu, 12 Oktober 2014
R I S A U
Diam... Mungkin saat ini hanya itu yang bisa kulakukan. Tak tau apakah itu tindakan yang benar atau
salah. Jujur saja aku benar-benar tak mengerti dengan keadaan ini.
Rasanya seperti ada tembok besar yang berdiri
kokoh tepat berada di tengah-tengah kita, menghalangi pandangan mataku yang
tanpa kusadari selalu tertuju padamu meskipun aku sendiri tak tau apakah
dibalik tembok besar itu pandanganmu juga tertuju padaku.
Entah mengapa saat dihadapanmu mulut ini mendadak
bungkam, tak ada ucapan, tanpa kata. Tapi dibalik mulutku yang tertutup rapat,
ada ribuan teriakkan kata yang terucap keras dari lubuk hatiku. Perasaanku tak
pernah berhenti berteriak mengucap beribu kata untukmu. Namun
sekencang-kencangnya batinku menjerit,
kau pun tak akan pernah mampu mendengranya sekalipun hanya dengan suara lirih.
Tak akan pernah...
Minggu, 20 Juli 2014
E N T A H
D.I.A. . . . .
DIA datang lagi!!
Mendatangkan kembali segala luka
yang telah terpendam.
Menguakkan kembali sejuta resah dan
amarah karena hamparan sesal.
Dengan mudahnya dia menunjukkan
raut wajah itu, menampakkan kembali senyum yang membuat hariku kian semu.
Tak sadarkah dia ??? Betapa
sulitnya bagiku selama ini menahan segala rasa sakit karenanya.
Tak pernahkah dia berpikir betapa
sulitnya memendam segala rindu yang setiap saat semakin menyiksa.
Setelah sekian lama ku berusaha mengubur
semua harapan dan kenangan, tiba-tiba dia muncul lagi tanpa pernah peduli apa
yang kurasakan selama ini.
Tak mudah bagiku untuk memudarkan
segala luka yang telah dia buat, dan dengan mudahnya dia menebar kembali segala
kenangan yang telah lama ku asingkan!
Jika saja Tuhan memberikanku
kesempatan untuk memilih jalan takdirku, aku akan memilih tidak pernah
mengenalmu dan sama sekali tak pernah tau semua hal tentangmu. Daripada aku
pernah mengenalmu dan pada akhirnya aku harus berpura-pura tak mengenalmu juga
tak peduli tentangmu.
JUST SONG
hai selamat bertemu lagi
aku sudah lama menghindarimu
sialku lah kau ada di sini
aku sudah lama menghindarimu
sialku lah kau ada di sini
sungguh tak mudah bagiku
rasanya tak ingin bernafas lagi
tegak berdiri di depanmu kini
rasanya tak ingin bernafas lagi
tegak berdiri di depanmu kini
sakitnya menusuki jantung ini
melawan cinta yang ada di hati
melawan cinta yang ada di hati
dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
'pabila kau muncul terus begini
tanpa pernah kita bisa bersama
pergilah, menghilang sajalah lagi
'pabila kau muncul terus begini
tanpa pernah kita bisa bersama
pergilah, menghilang sajalah lagi
bye selamat berpisah lagi
meski masih ingin memandangimu
lebih baik kau tiada di sini
meski masih ingin memandangimu
lebih baik kau tiada di sini
sungguh tak mudah bagiku
menghentikan segala khayalan gila
jika kau ada dan ku cuma bisa
menghentikan segala khayalan gila
jika kau ada dan ku cuma bisa
meradang menjadi yang di sisimu
membenci nasibku yang tak berubah
membenci nasibku yang tak berubah
dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
'pabila kau muncul terus begini
tanpa pernah kita bisa bersama
pergilah, menghilang sajalah lagi
'pabila kau muncul terus begini
tanpa pernah kita bisa bersama
pergilah, menghilang sajalah lagi
berkali-kali kau berkata kau cinta tapi tak bisa
berkali-kali ku telah berjanji menyerah
berkali-kali ku telah berjanji menyerah
dan upaya ku tahu diri
tak selamanya berhasil
'pabila kau muncul terus begini
tanpa pernah kita bisa bersama
'pabila kau muncul terus begini
tanpa pernah kita bisa bersama
pergilah mengilang sajalaaaaaah
lagiiiiiiiiii. . . .
#Maudy Ayunda : TAHU DIRI
Sabtu, 17 Mei 2014
CHILDHOOD MEMORIES WITH YOU (K AM U)
CHILDHOOD MEMORIES WITH
YOU
Tinggi-tinggian
Hari itu adalah saat pertama aku
mengenalmu, tepatnya didepan rumahmu. Saat itu aku berusia 6 tahun. Ibu
menyuruhku untuk membeli sesuatu di toko milik ibumu, dan kebetulan kamu
disuruh ibumu untuk memberi kembalian uang kepadaku. Dan karena waktu itu aku
lebih tinggi darimu, kamu menjijintkan kedua kakimu saat memberikan uang
kembalian, dengan wajah polos lalu kamu berteriak “Aku lebih tinggi dari
kamu!”, mendengar itu aku hanya tertawa. Karena aku tertawa kamu marah, lalu
kamu berteriak “Pokoknya, suatu saat aku bakalan lebih tinggi dari kamu!”.
Semenjak saat itu setiap kali aku bertemu denganmu, kamu selalu berteriak
mengatakan hal itu dan kamu selalu menjijitkan kakimu agar terlihat sama
tingginya denganku. Dan kini, kamu telah mewujudkan kata-katamu waktu itu,
sekarang kamu jauuh lebih tinggi dariku.
Sebuah Kebetulan
Mungkin saat itu aku berusia 7 tahun.
Saat itu aku sedang kejar-kejaran dengan kakakku, aku berlari mengejar kakakku.
Kakakku berlari keluar rumah, dan saat aku keluar rumah aku sudah kehilangan
jejak kakakku. Dari kejauhan aku melihatmu, wajah dengan penuh kebingungan lalu
aku bertanya padamu ”Kamu liat kakakku nggak?” dan kamu menjawab “enggak”. Lalu
aku bertanya padamu “Kamu ngapain disini?” dan kamu menjawab “aku lagi nyari
kakakku. Kamu liat kakakku nggak? Tadi dia lari ke arah sini”. Tak lama
kemudian aku melihat kakaknya berlari menghampirinya dan mengajaknya pulang.
Aku berdiri terdiam melihatnya berjalan menuju rumahnya, dan beberapa saat
kemudian kakakku mencul lalu mengajakku pulang kerumah.
Ngaji
Ketika berusia 7 tahun ibu
mendaftarkanku untuk ikut TPQ di Masjid yang lumayan dekat dari rumahku. Selang
beberapa minggu kamu juga ikut ngaji di masjid. Tapi setelah beberapa bulan,
karena guru ngajinya ganti aku pun berhenti ngaji di masjid, kamu pun juga ikut
berhenti ngaji. Saat aku berusia 12 tahun ibu kembali mendaftarkanku ngaji,
tapi kali ini di tetangga sebelah rumahku. Dan kamu juga ikut mendaftar ngaji
juga, setiap sore kita ngaji bersama. Bahkan aku masih ingat jika kamu sedang
membaja jilid, kamu selalu dimarahi gurunya karena kamu tidak bisa konsentrasi
kalau ada aku.
Flowercrown
Dulu saat aku masih berusia 12 tahun,
saat kita bermain di depan rumahmu kamu mengajariku membuat mahkota dari
bunga-bunga kecil yang tumbuh di halaman rumahmu. Itu adalah pertama kalinya
aku mengenal apa itu flowercrown. Kamu membuatkanku sebuah mahkota bunga yang
cantik, dengan wajah malu-malu kamu memberikannya untukku.
Sepak Bola
Kamu sangat suka sepak bola, hampir
setiap sore kamu bermain bola di lapangan dekat rumahku. Sore itu, aku tidak
sengaja lewat saat kamu sedang bermain sepak bola sendirian, tiba-tiba kamu
menendang bola itu kearahku, seketika aku menendang kembali bola itu kearahmu.
Akhirnya kita bermain bola bersama hingga tanpa terasa adzan maghrib
berkumandang dan itu pertanda bahwa kita harus pulang ke rumah masing-masing.
Dan sejak saat itu saat kamu tidak ada teman untuk bermain bola, kamu
mengajakku untuk bermain bola, meskipun kamu tau kalau aku tak mengerti
permainan sepak bola, aku hanya bisa menendang bola saja.
First Kiss
Bisa dibilang ini adalah hal paling
gila yang pernah kamu lakukan. Dulu sewaktu aku masih kelas 6 SD, dan bahkan
sampai sekarang teman” selalu menjodoh”kan kita, karena mereka selalu melihat
kita main bersama. Sampai suatu saat, ketika kita dan mereka sedang bermain
bersama, tiba” mereka menghampirimu dan salah satu teman berbisik” kepadamu,
aku tak tau apa yang mereka katakan kepadamu. Setelah berbisik”, tiba” mereka
menangkapku dan memegang tanganku erat sekali hingga aku tak bisa lari, aku
benar” tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sesaat kemudian kamu
mendekat ke arahku, dan mereka justru semakin erat memegang tanganku, lebih
parahnya lagi mereka berteriak” dan berkata “Ciuuum ciuuummm!”. Aku benar”
ketakutan, keringatku bercucuran deras, tapi kamu malah semakin mendekat hingga
akhirnya kamu mencium pipi kiriku dan aku hanya bisa berteriak. Mereka tertawa
terbahak”, dan kamu tersenyum sangat lebar, dan aku rasanya hanya ingin
pingsan.
Mushola Dekat Rumah
Saar aku masih SMP, hampir setiap hari
kita sholat maghrib bersama di mushola yang tak jauh dari rumah. Kita berjalan
kaki, dan terkadang adikmu juga ikut ke mushola. Bahkan sewaktu pulang dari
mushola , sering kali adikmu memintaku untuk menggendongnya, dan kamu hanya
tertawa melihat tingkah adikmu.
Layang-layang
Kamu adalah orang pertama yang
mengajarkanku bermain layang-layang. Saat itu aku masih SMP. Waktu itu kamu
mengajakku bermain di rumahmu yang masih dibangun, kita naik ke balkon. Dan
disitulah kamu menerbangkan sebauh layang-layang kecil berwarna putih, layang-layang
itu terbang tersapu angin hingga ke atas awan. Ketika layangan itu sudah berada
di atas sana, kamu menyerahkan gulungan benang itu kepadaku dan mengajariku
mengendalikan layangan itu agar tetap terbang indah diatas sana, agar layangan
itu tidak terjatuh ataupun benangnya putus karena tertabrak oelh layangan
lainnya. Semenjak saat itu setiap siang hari di balkon rumahmu, kamu selalu
mengajakku untuk bermain layangan.
AKU SUKA KAMU!
Saat SMP, kita semakin dekat. Entah
kenapa sekitar satu bulan setiap kita bertemu ataupun sedang bermain bersama
kamu selalu bilang padaku “Aku suka kamu!”. Bahkan kamu juga pernah berteriak
seperti itu di depan teman”, anehnya kamu tidak malu ketika berteriak seperti
itu dihadapan mereka.
Malam Takbiran
Saat itu aku kelas 2 SMP. Sore hari
sebelum takbiran aku dan sahabatku sedang bermain bersama, lalu tidak sengaja
kita bertemu, kamu dan temanmu sedang membuat obor untuk takbiran. Kamu
memanggil aku dan sahabatku untuk bergabung, kamu juga membuatkan satu obor
untukku. Hingga akhirnya pada malam hari setelah adzan isya berkumandang,
aku,sahabaku,kamu dan juga temanmu berkeliling kampung membawa obor api dan
mengumandangkan takbir. Malam itu benar” indah.
Mungkin yang telah kutulis
diatas hanya sebagian kecil hal-hal yang pernah kita lalui bersama, hal-hal
yang membuatku selalu mengenal dan mengingat wajah lugumu. Bagaimana mungkin
aku menghapus semua kenangan ini?? Hampir sebagian hidupku ku lalui bersamamu,
Sahabat Masa Kecilku !!
Andai saja saat berusia 16 tahun kita tidak terjebak dengan
satu hal yang bernama “Cinta”, mungkin persahabatan
kita akan tetap berlanjut hingga sekarang. Yaah tapi sudahlah, apa dayaku. Jika
memang keadaannya begini, apa boleh buat. Mungkin memang ini jalan yang terbaik
untuk kita. Tak ada yang perlu disesali,tak ada yang perlu ditangisi. Biarlah
semua kenangan ini tetap menjadi kenangan yang paling manis, meskipun terasa
pahit jika tiba” ku mengingatnya.
Kini saatnya untuk kita
menjalani hidup masing”, tanpa perlu menoleh kebelakang dan menatap masa depan untuk
kehidupan yang lebih baik.
Terimakasih telah
mewarnai sebagian besar kisah perjalanan hidupku, terimakasih telah menjadi pangeran
masa kecilku,sahabatku, dan juga cinta pertamaku.
YANG TLAH KAU BUAT SUNGGUHLAH INDAH,
BUAT DIRIKU SUSAH LUPA :’)
Langganan:
Postingan (Atom)